Beranda | Artikel
Keimanan kepada Hari Akhir
Jumat, 16 Agustus 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Iqbal Gunawan

Keimanan kepada Hari Akhir adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Syarh Hadits Jibril fi Ta’limiddiin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Iqbal Gunawan, M.A pada Rabu, 9 Safar 1446 H / 14 Agustus 2024 M.

Kajian Islam Tentang Keimanan kepada Hari Akhir

Kita sampai pada pembahasan bagian hadits, “Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ‘Kabarkan kepadaku tentang hari kiamat.`”

Kita ketahui bahwa iman kepada hari akhir merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim. Kehidupan dunia ini hanya sementara dan pasti akan diakhiri dengan hari kiamat, yaitu ketika sangkakala ditiupkan, seluruh makhluk akan mati, dan ketika ditiupkan lagi, seluruh manusia akan dibangkitkan untuk dihisab, ditimbang amalannya, dan melewati Shirath yang diletakkan di atas neraka Jahanam untuk menuju surga.

Perkara-perkara ini harus diyakini dengan sepenuh hati tanpa ada keraguan sedikit pun. Iman kepada hari akhir mencakup keyakinan terhadap semua kejadian yang terjadi setelah manusia meninggal dunia, termasuk fitnah kubur, pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir, serta keyakinan tentang siapa Tuhanmu, siapa Nabimu, dan apa agamamu.

Jika seseorang mampu menjawab dengan tepat, maka kuburannya akan diluaskan, dibukakan pintu dari surga, dan dia akan merasakan hawa surga. Sebagian kenikmatan surga akan dirasakannya, kuburannya akan diluaskan sepanjang mata memandang, dan dia akan tidur dengan tenang hingga hari kebangkitan. Sebaliknya, orang yang munafik dan kafir tidak mampu menjawab. Mereka akan berkata, “Ha, ha, aku tidak tahu. Aku mendengar orang mengatakan demikian, maka aku katakan demikian.” Malaikat pun akan memukul mereka, menyempitkan kuburan mereka hingga tulang-tulangnya terhimpit, dan dibukakan pintu menuju neraka sehingga tercium hawa panas neraka.

Dalil-dalil tentang hal ini sangat banyak, di antaranya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

“Dinampakkan neraka kepada mereka (Fir’aun dan pengikutnya) pada pagi dan petang, dan pada hari kiamat (diperintahkan kepada malaikat), ‘Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat pedih.`” (QS. Ghafir[40]: 46)

Azab dan Nikmat Alam Barzakh

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah melewati dua kuburan dan bersabda, “Sesungguhnya keduanya sedang diazab.” Tentu ini adalah wahyu dari Allah ‘Azza wa Jalla, karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak mengetahui yang ghaib kecuali apa yang diberitahukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian menjelaskan, “Sesungguhnya dua orang ini diazab bukan karena suatu perkara yang berat untuk ditinggalkan. Adapun salah satunya, dia tidak bersuci dari buang air kecil, dan yang lainnya selalu mengadu domba di antara manusia.” Dua dosa besar ini menjadi penyebab seseorang diazab di dalam kuburannya.

Kita harus meyakini adanya kehidupan di alam barzakh, di mana terdapat kenikmatan dan azab yang dirasakan oleh ruh dan jasad. Bagaimana hubungan antara ruh dengan jasad dalam alam barzakh tersebut, hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahuinya.

Ketika Malaikat Jibril ‘alaihis-salam bertanya kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Beritahukan kepadaku kapan hari kiamat?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya.” Ini menunjukkan bahwa siapapun yang bertanya atau ditanya tentang hari kiamat tidak ada yang mengetahuinya, baik malaikat Jibril yang dekat dengan Allah ‘Azza wa Jalla, malaikat-malaikat lain seperti Israfil, Mikail, maupun para nabi seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Nuh, semuanya tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat. Maka Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Tidaklah yang ditanya lebih tahu daripada yang bertanya.”

Tanda-Tanda Hari Kiamat

Malaikat Jibril kemudian melanjutkan pertanyaannya, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tanda kiamat.”

Kiamat memiliki tanda-tanda yang terbagi menjadi tanda-tanda kecil, tanda-tanda pertengahan, dan tanda-tanda besar. Adapun tanda-tanda kecil, hampir semuanya telah terlihat dan muncul. Di antaranya adalah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau bersabda, “Aku diutus dan jarak antara aku dan hari kiamat seperti dua jari ini.” menunjukkan betapa dekatnya waktu itu. Wafatnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga merupakan tanda kiamat.

Tanda-tanda lain yang sudah muncul di antaranya adalah perang besar antara dua kelompok kaum Muslimin, munculnya api besar di Hijaz (Madinah), dan kemunculan orang-orang yang berpakaian tetapi seperti telanjang. Selain itu, diangkatnya ilmu dengan wafatnya para ulama, tersebarnya kebodohan, dan merajalelanya tulisan juga merupakan tanda-tanda kiamat. Dekatnya jarak antar tempat, banyaknya pasar, serta dimegahkan dan dihiasinya masjid tetapi kosong dari jamaah, banyaknya pembunuhan dan gempa bumi juga termasuk tanda-tanda tersebut. Hampir semua tanda-tanda kecil kiamat tadi sudah muncul, sebagaimana tercatat dalam kitab Asyrāṭu as-Sā’ah karya Syaikh Yusuf al-Wabil.

Ada juga tanda-tanda yang masih terus berjalan, antara lain, diangkatnya ilmu dengan diwafatkannya para ulama, banyaknya gempa bumi, tersebarnya tulisan, semakin dekatnya pasar-pasar, serta terasa pendeknya waktu. Seperti yang kita rasakan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, baru saja merasa hari Rabu, sekarang sudah Rabu lagi. Ini semua adalah tanda-tanda kiamat yang masih terus berlangsung.

Adapun tanda-tanda kiamat besar yang belum muncul adalah turunnya Nabi Isa, kemunculan Dajjal, Yakjuj dan Makjuj, terbitnya matahari dari sebelah barat, serta pembenaman di timur dan di barat Jazirah Arab. Semua ini adalah tanda-tanda kiamat besar yang belum terjadi.

Tapi dalam hadits ini, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan bahwa seorang wanita akan melahirkan tuannya, dan orang-orang yang dahulu miskin, tidak beralas kaki, dan penggembala kambing akan saling berlomba-lomba meninggikan bangunan.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54385-keimanan-kepada-hari-akhir/